L
o
a
d
i
n
g
Offcanvas Menu Open
Logo

Penyebab Gangguan Mental, Jenis, dan Gejalanya

Penyebab Gangguan Mental dan Cara Menghindarinya

Ada banyak penyebab gangguan mental yang mungkin terjadi pada individu. Ditambah lagi, banyak orang juga masih belum peduli terhadap hal ini sehingga memunculkan risiko lebih besar untuk mengalami masalahnya, bahkan memperburuk keadaan.

Gangguan mental sendiri merupakan sesuatu yang sangat kompleks. Sulit menentukan satu atau dua penyebab utama jika belum berkonsultasi langsung dengan ahli atau pun menjalani pemeriksaan lebih mendalam.

Apa Itu Gangguan Mental

Gangguan mental atau mental illness merupakan kondisi kesehatan di mana perasaan hingga perilaku seseorang terpengaruhi hingga kondisi yang tidak normal. Masalah ini bahkan bisa menimbulkan perubahan pada cara berpikir hingga suasana hati.

Saat individu mengalami masalah ini, sulit untuk bisa beraktivitas normal dalam kehidupan sehari-hari karena gangguan-gangguan akan semakin terasa. Biasanya semakin parah tingkat mental illness yang individu alami maka semakin terganggu juga rutinitas dari individu tersebut.

Penyebab Gangguan Mental

macam-macam penyebab gangguan mental

Ada beberapa penyebab gangguan mental yang perlu kita ketahui sejak dini, dan berikut beberapa penyebab paling pokok:

1. Faktor Genetik

Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan mental seperti depresi, bipolar, atau skizofrenia, memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan serupa.

Gen tertentu mungkin meningkatkan kerentanan terhadap gangguan mental, tetapi biasanya, gen hanya salah satu faktor. Lingkungan dan interaksi dengan faktor lainnya juga berperan dalam memicu gangguan mental.

2. Ketidakseimbangan Kimiawi di Otak

Otak mengandalkan neurotransmitter, yaitu zat kimia yang mengirimkan sinyal antara neuron. Ketidakseimbangan neurotransmitter seperti serotonin (berhubungan dengan suasana hati dan kebahagiaan), dopamine (berkaitan dengan motivasi dan penghargaan), atau norepinephrine (terlibat dalam stres dan kecemasan) dapat memicu gangguan mental.

Misalnya, kadar serotonin yang rendah dikaitkan dengan depresi, sedangkan kelebihan dopamine dapat berhubungan dengan skizofrenia.

3. Trauma atau Pengalaman Hidup yang Berat

Pengalaman traumatis seperti pelecehan fisik atau emosional, kekerasan, atau kematian orang terdekat dapat meninggalkan dampak psikologis yang mendalam.

Trauma yang tidak teratasi bisa berkembang menjadi gangguan stres pascatrauma (PTSD), kecemasan, depresi, atau gangguan lainnya. Selain itu, stres kronis akibat tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau hubungan yang buruk juga bisa memicu atau memperparah gangguan mental.

4. Lingkungan

Lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang dapat memengaruhi kesehatan mentalnya. Faktor-faktor seperti kurangnya dukungan sosial, perundungan (bullying), diskriminasi, isolasi sosial, atau tekanan budaya yang tinggi bisa menjadi pemicu gangguan mental.

Misalnya, ekspektasi sosial yang terlalu tinggi bisa menyebabkan seseorang merasa terbebani dan berkembang menjadi kecemasan atau depresi.

5. Pengaruh Zat Berbahaya

Penggunaan alkohol, obat-obatan terlarang, atau penyalahgunaan obat dapat memengaruhi keseimbangan kimiawi di otak dan memicu gangguan mental. Beberapa zat dapat memicu gejala seperti halusinasi, paranoia, atau perubahan suasana hati yang ekstrem.

Selain itu, penggunaan jangka panjang dapat mengganggu fungsi otak normal dan meningkatkan risiko gangguan mental seperti kecemasan, depresi, atau gangguan penggunaan zat.

6. Faktor Biologis Lain

Kondisi medis yang berhubungan dengan otak, seperti cedera kepala, penyakit kronis seperti kanker atau diabetes, atau perubahan hormon selama kehamilan, menopause, atau gangguan tiroid dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Misalnya, cedera otak traumatis dapat menyebabkan perubahan kepribadian atau masalah memori, yang dapat berkembang menjadi gangguan mental seperti depresi atau kecemasan.

Gejala Saat Seseorang Mengalami Gangguan Mental

Gejala Saat Seseorang Mengalami Gangguan Mental

Gangguan mental yang sudah individu alami akan memunculkan gejala yang nampak jelas dalam aktivitas sehari-hari. Berikut beberapa gejala tersebut:

1. Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem

Seseorang bisa mengalami perubahan suasana hati yang cepat dan intens, seperti dari sangat bahagia menjadi sangat sedih atau marah tanpa alasan yang jelas. Perubahan ini sering terjadi pada gangguan bipolar atau depresi berat.

2. Kecemasan Berlebihan

Perasaan cemas atau khawatir yang berlebihan, bahkan dalam situasi yang tidak mengancam, adalah tanda dari gangguan kecemasan. Seseorang bisa merasa tegang, gugup, atau panik tanpa alasan yang jelas.

3. Kesulitan Berkonsentrasi atau Berpikir Jernih

Gangguan mental sering memengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus, membuat keputusan, atau berpikir secara logis. Ini bisa terlihat pada kondisi seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau depresi.

4. Perubahan Pola Tidur

Gangguan tidur, seperti insomnia (kesulitan tidur) atau hipersomnia (tidur berlebihan), bisa menjadi tanda dari depresi, gangguan kecemasan, atau stres. Tidur yang terganggu juga dapat memperburuk gejala gangguan mental.

5. Penarikan Diri dari Kehidupan Sosial

Seseorang yang mengalami gangguan mental mungkin akan mengisolasi diri dari keluarga, teman, atau kegiatan yang sebelumnya dinikmati. Ini sering menjadi gejala depresi, gangguan kecemasan sosial, atau skizofrenia.

Jenis-jenis Gangguan Mental

jenis-jenis gangguan mental

Ada banyak jenis gangguan mental yang mungkin individu alami. Berikut beberapa jenis yang paling umum terjadi di masyarakat:

1. Gangguan Kecemasan

Ditandai dengan rasa cemas, khawatir, atau takut yang berlebihan terhadap situasi sehari-hari. Jenis-jenis gangguan kecemasan termasuk:

– Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder/GAD): Kekhawatiran yang berlebihan dan berlangsung lama tentang berbagai aspek kehidupan.

– Gangguan Panik: Serangan panik tiba-tiba yang melibatkan gejala fisik seperti jantung berdebar, napas pendek, dan perasaan takut yang intens.

– Fobia Spesifik: Ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu, seperti ketinggian, hewan, atau ruangan sempit.

– Gangguan Kecemasan Sosial: Rasa takut atau khawatir yang berlebihan dalam situasi sosial atau interaksi dengan orang lain.

2. Depresi

Masalah ini melibatkan perasaan sedih, putus asa, atau kehilangan minat yang berlangsung lama. Jenis-jenis gangguan depresi termasuk:

– Depresi Mayor: Suasana hati yang rendah secara intens dan berlangsung setidaknya dua minggu, disertai dengan perasaan tidak berharga, kesulitan tidur, dan kehilangan minat.

– Dysthymia (Gangguan Depresi Persisten): Depresi yang berlangsung selama dua tahun atau lebih, meskipun gejalanya mungkin tidak seintens depresi mayor.

– Depresi Musiman (Seasonal Affective Disorder/SAD): Depresi yang terkait dengan perubahan musim, sering kali muncul selama musim dingin.

3. Bipolar

Ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem antara episode mania (perasaan sangat gembira atau bersemangat) dan episode depresi (perasaan sangat sedih atau putus asa). Ada beberapa jenis gangguan bipolar, termasuk:

– Bipolar I: Episode mania yang intens dan sering disertai dengan episode depresi.

– Bipolar II: Episode hipomania (mania yang lebih ringan) yang bergantian dengan episode depresi berat.

– Cyclothymic Disorder: Perubahan suasana hati yang kurang intens tetapi berlangsung lebih lama.

4. Gangguan Stres Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder/PTSD)

Gangguan ini berkembang setelah seseorang mengalami atau menyaksikan kejadian traumatis, seperti kekerasan, kecelakaan, atau bencana alam. Gejala PTSD termasuk kilas balik, mimpi buruk, dan kecemasan ekstrem.

5. Gangguan Makan

Gangguan yang melibatkan pola makan yang tidak normal dan perhatian berlebihan terhadap berat badan atau bentuk tubuh, seperti:

– Anoreksia Nervosa: Rasa takut yang berlebihan terhadap kenaikan berat badan, yang menyebabkan seseorang sangat membatasi asupan makanan.

– Bulimia Nervosa: Seseorang makan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, kemudian melakukan tindakan seperti muntah paksa atau olahraga berlebihan untuk mencegah kenaikan berat badan.

– Binge-Eating Disorder: Seseorang makan dalam jumlah besar dalam waktu singkat tanpa tindakan kompensasi, sering kali disertai rasa malu atau bersalah.

Membangun Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Faktor-faktor penyebab gangguan mental bisa berasal dari berbagai aspek kehidupan, baik internal maupun eksternal. 

Oleh karena itu, penting untuk lebih peka terhadap kondisi diri sendiri maupun orang lain. Dengan memahami penyebab dan tanda-tanda gangguan mental, kita bisa lebih siap untuk menghadapi dan mencari solusi yang tepat. 

Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan, karena kesehatan mental adalah kunci menuju kesejahteraan hidup yang seutuhnya.

– Kemkes. 2022. Definisi Mental Illness(Gangguan Mental) 

– Alodokter. 2022. Gangguan Mental 

– Bunda.co.id. 2021. Ada Ratusan, Ini 15 Jenis Gangguan Mental yang Paling Umum 

– Cleveland Clinic. 2022. Mental Health Disorders. 

– Mayo Clinic. 2022. Mental Illness. 

– Mind UK. 2017. Understanding Mental Health Problems.

Share this post

© 2025 | BY SLASHROSE.ID