Salah satu tips agar dapat menjadi lebih produktif adalah dengan mengetahui cara mempraktekkan teknik pomodoro. Coba & simak cara lengkapnya!
Banyak orang masih mempertanyakan apa itu trauma karena tidak memahami penjelasan detailnya dan bagaimana cara menyembuhkannya. Trauma sendiri memang menjadi masalah yang terkadang disepelekan, dan tidak dianggap sebagai sebuah hal serius yang membutuhkan penanganan khusus.
Kebanyakan orang cenderung diam ketika mengalami trauma padahal sudah sadar bahwa keberadaannya mengganggu aktivitas. Trauma sendiri bukan hal yang sifatnya permanen sehingga keberadaannya sangat mungkin untuk menghilang.
Trauma pada dasarnya merupakan respons emosional dari tubuh seseorang ketika mengalami peristiwa negatif di masa lalu. Peristiwa yang bisa menyebabkan trauma sendiri bermacam-macam mulai dari kecelakaan, bencana alam, dan masih banyak lagi.
Masalah ini tidak hanya muncul sebagai akibat dari kejadian yang mengancam fisik. Kejadian yang menyakitkan untuk perasaan seperti bullying, perkataan kasar, hingga putus cinta juga bisa menyebabkan trauma.
Tergantung pada penyebabnya dan bagaimana seseorang mengalami atau mengatasi kejadian tersebut, ada beberapa jenis trauma yang dapat memengaruhi seseorang. Berikut adalah jenis-jenis trauma yang umum:
Trauma akut terjadi sebagai respons terhadap satu peristiwa yang sangat mengganggu atau menakutkan. Misalnya, kecelakaan mobil, serangan fisik, atau bencana alam. Biasanya, peristiwa ini terjadi tiba-tiba dan menyebabkan stres emosional yang intens dalam jangka pendek.
Trauma kronis adalah hasil dari paparan berulang terhadap situasi traumatis dalam jangka waktu yang lama. Ini bisa termasuk kekerasan dalam rumah tangga, bullying yang berkepanjangan, atau penyiksaan fisik dan emosional.
Karena berlangsung lama, dampak emosionalnya bisa jauh lebih dalam dan sulit diatasi daripada trauma akut.
Trauma kompleks adalah bentuk trauma kronis, tetapi sering kali melibatkan pengalaman traumatis yang dimulai sejak masa kanak-kanak atau remaja.
Seseorang yang mengalami trauma kompleks mungkin terpapar berbagai bentuk kekerasan atau pengabaian secara terus-menerus di usia muda, yang berdampak pada perkembangan emosional dan psikologis.
Trauma sekunder terjadi ketika seseorang tidak mengalami peristiwa traumatis secara langsung, tetapi terdampak oleh cerita atau pengalaman traumatis orang lain. Ini sering dialami oleh pekerja sosial, tenaga medis, psikolog, atau orang yang sering mendengarkan kisah traumatis dari orang lain.
Terpapar pada cerita traumatis orang lain secara terus-menerus dapat memicu stres dan kecemasan yang mirip dengan trauma langsung.
Jenis ini terjadi ketika sekelompok besar orang atau masyarakat mengalami peristiwa traumatis bersama-sama, seperti perang, bencana alam, atau serangan terorisme. Trauma ini memengaruhi banyak individu sekaligus, dan dampaknya bisa berlanjut pada generasi berikutnya.
Ada beberapa langkah penyembuhan trauma yang bisa Kamu praktekkan. Berikut beberapa langkah penyembuhan tersebut:
Langkah pertama dalam penyembuhan adalah mengakui bahwa Kamu telah mengalami trauma. Sering kali, seseorang cenderung menekan atau mengabaikan perasaan dan pengalaman traumatis, yang justru memperpanjang penderitaan.
Penerimaan adalah langkah penting untuk memulai proses pemulihan, karena dengan menerima pengalaman tersebut, Kamu bisa lebih mudah bergerak menuju penyembuhan.
Mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, seperti teman, keluarga, atau komunitas, bisa sangat membantu. Berbicara dengan orang lain tentang pengalaman Kamu, meski sulit, dapat memberikan rasa lega dan membantu memproses emosi yang muncul akibat trauma.
Jika berbagi dengan orang dekat terasa sulit, Kamu juga bisa mencari dukungan dari komunitas atau kelompok dukungan trauma.
Salah satu langkah paling efektif dalam penyembuhan trauma adalah mengikuti terapi psikologis. Beberapa jenis terapi yang biasa digunakan untuk menangani trauma meliputi:
Mindfulness, meditasi, dan teknik pernapasan dalam dapat membantu Kamu mengelola stres dan kecemasan yang muncul akibat trauma. Dengan melatih mindfulness, Kamu belajar untuk hadir di saat ini tanpa terjebak dalam ingatan traumatis atau kekhawatiran masa depan.
Ini membantu menenangkan sistem saraf dan membuat Kamu lebih sadar akan emosi yang muncul, sehingga lebih mudah untuk mengelolanya.
Menulis tentang pengalaman atau perasaan Kamu dalam jurnal bisa menjadi cara yang efektif untuk melepaskan emosi yang terpendam.
Selain menulis, ekspresi kreatif lain seperti melukis, musik, atau drama juga dapat membantu Kamu memproses trauma dan menemukan cara baru untuk mengekspresikan diri.
Saat menghadapi trauma, seseorang kadang beralih pada mekanisme koping atau pelampiasan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi alkohol berlebihan, penyalahgunaan obat-obatan, atau menarik diri dari hubungan sosial.
Sangat penting untuk menyadari perilaku ini dan mencari alternatif yang lebih sehat, seperti berolahraga, terapi, atau berbicara dengan orang yang bisa mendukung.
Jika Kamu merasa trauma tersebut sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan Kamu kesulitan untuk mengatasinya, penting untuk mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau psikiater.
Bantuan profesional bisa memberikan panduan yang tepat dan dukungan dalam perjalanan penyembuhanmu.
Langkah penyembuhan trauma tidak akan memberikan dampak instan bagi seseorang. Oleh karena itu, penting untuk bersikap konsisten dalam menjalankannya juga memahami dengan baik.
Salah satu tips agar dapat menjadi lebih produktif adalah dengan mengetahui cara mempraktekkan teknik pomodoro. Coba & simak cara lengkapnya!
Mengatasi rasa cemas perlu Anda lakukan sedini mungkin sebelum kondisinya semakin parah. Berikut panduan mengatasinya!
Tidak semua orang paham cara meningkatkan konsentrasi dan ini bisa sangat merugikan. Simak cara mengatasinya