L
o
a
d
i
n
g
Offcanvas Menu Open
Logo

Pengertian Zodiak: Fakta dan Mitos yang Sering Disalahpahami

Bukan sulap.

Bukan sihir.

Bukan juga dukun ataupun paranormal.

Namun hal yang satu ini sudah memengaruhi pemikiran banyak orang. Menyihir orang-orang dengan kalimat-kalimat saktinya, membuat candu bagi si pemercaya.

Dan hal yang saya maksud adalah ramalan zodiak.

Tapi apakah ramalan zodiak adalah benar-benar dapat dipercaya?

Atau hanya sebuah ramalan zonk nan kosong?

Mari kita bahas.

Pengertian Zodiak

Sebelum dapat membahas lebih lanjut, disini kita harus memahami pengertian zodiak secara mendasar.

Secara garis besar zodiak adalah ilmu astrologi yang mengelompokkan waktu kelahiran seseorang ke dalam dua belas tanda perbintangan di langit (rasi bintang). Setiap tanda zodiak seringkali juga dikaitkan dengan sifat-sifat kepribadian, perilaku, dan ramalan tertentu yang diklaim memengaruhi hidup seseorang.

Astronomi

Berbeda dengan astrologi maupun zodiak. Jika kita berbicara mengenai tata surya, planet, dan juga bintang serta berbagai hal di luar angkasa, hal tersebut merupakan salah satu cabang ilmu sains yang disebut dengan Astronomi.

Astronomi sendiri merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang paling tua yang pernah dipelajari oleh manusia, dan telah digunakan di berbagai tempat berbeda oleh para nenek moyang kita.

Sejarah Rasi Bintang

Sejak zaman dulu Nenek moyang kita sudah mempelajari mengenai rasi bintang, dan menggunakannya untuk berbagai macam keperluan dalam hidup mereka.

Selain sebagai acuan penunjuk arah, orang-orang terdahulu juga menggunakan rasi bintang sebagai acuan penentu musim. Hal ini disebabkan karena bintang bergerak secara teratur serta dapat diprediksi, dan setiap bulannya rasi bintang yang muncul di langit dapat dipastikan juga akan berbeda.

Karena faktor tersebut, orang-orang terdahulu menggunakan rasi bintang sebagai “kalender”, serta untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanam benih dan kapan waktu panen akan tiba, sehingga mereka dapat merencanakan aktivitas pertaniannya dengan lebih baik.

Jumlah Rasi Bintang

Menurut orang Yunani kuno, terdapat 48 (empat puluh delapan) rasi bintang yang telah teridentifikasi sampai saat ini. Dari jumlah tersebut, 12 (dua belas) diantaranya membentuk zodiak yang kita kenal saat ini. Namun secara resmi terdapat 88 (delapan puluh delapan) rasi bintanng yang telah ditemukan dan itu semua terbentuk dari bintang-bintang yang sering kita lihat pada malam hari.

Sampai di sini kita dapat melihat bagaimana cerdasnya orang-orang terdahulu memanfaatkan rasi bintang untuk berbagai keperluan mereka.

Pergerakan rasi bintang di langit

Ditambah lagi, dari keseluruhan rasi bintang yang telah ditemukan, sampai saat ini kebanyakan dari kita hanya mengenal dua belas rasi bintang, yang jika dalam sistem astrologi, kedua belas rasi bintang tersebut diklaim dapat menjadi sebuah penentu nasib ataupun watak dari seseorang.

Di sini, satu hal penting yang perlu diingat adalah astrologi dan astronomi merupakan dua hal yang berbeda.

Perbedaan Astrologi dengan Astronomi

Pada dasarnya Astrologi dan Astronomi memiliki sejumlah perbedaan yang signifikan.

Astrologi: adalah sistem kepercayaan kuno yang mengaitkan posisi dan pergerakan benda langit (terutama planet dan bintang) dengan peristiwa di Bumi, termasuk kehidupan dan kepribadian manusia.

Pendekatan pada Astrologi tidak didasarkan pada metode ilmiah. Sebaliknya, ia menggunakan interpretasi simbolis dari posisi benda langit untuk meramal masa depan atau menganalisis kepribadian individu berdasarkan waktu lahir.

Tujuan astrologi adalah memberikan panduan kehidupan, nasihat, atau prediksi terkait masa depan seseorang atau kejadian berdasarkan tanda zodiak.

Sedangkan Astronomi: adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit, seperti bintang, planet, galaksi, dan fenomena ruang angkasa. Ilmu ini berfokus pada penelitian ilmiah dan observasi untuk memahami asal-usul, perkembangan, serta sifat-sifat fisik alam semesta.

Pendekatan yang digunakan astronomi adalah dengan menggunakan metode ilmiah, termasuk pengamatan, pengukuran, dan analisis data. Para astronom bekerja dengan menggunakan teleskop, satelit, dan peralatan canggih untuk mempelajari fenomena langit. Dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan objektif dan akurat tentang alam semesta, berdasarkan bukti empiris.

Dari uraian tersebut, secara singkat dapat dikatakan jika Astronomi merupakan salah satu cabang ilmu sains, sedangkan Astrologi adalah pseudosains – klaim tanpa bukti yang menyatakan bahwa planet-planet lain mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita.

Astrologi dan Pseudosains

Salah satu contoh bentuk dari pseudosains dengan mudah dapat kita lihat pada orang-orang di sekeliling kita. Dimana mungkin terdapat orang-orang disekitar kita yang percaya bahwa watak, nasib, dan karakter manusia dapat dinilai dan dilihat berdasarkan hari lahir ataupun zodiak mereka, dan menganggap bahwa apa yang dikatakan ramalan zodiak adalah sebuah kebenaran.

Jujur, saya sendiri tidak mengetahui apa isi pikiran mereka sehingga mereka dapat percaya dengan hal-hal semacam ini, mungkin jika mereka adalah seseorang yang fanatik akan ramalan zodiak, mereka berpikir dalam kepalanya seperti:

Dia adalah orang yang brengsek, pasti dia capricorn”

“Dia orangnya mudah tersinggung dan marah, pasti dia taurus”

“Tingkah lakunya seperti berandalan, pasti dia sagitarius.”

Satu yang perlu diingat, di sini saya tidak bermaksud untuk melarang siapapun. Kamu atau siapapun memiliki hak untuk percaya mengenai ramalan-ramalan zodiak tersebut, walau tidak ada faktor yang mengatakan bahwa watak ataupun nasib manusia dapat dilihat atau ditentukan dari tanggal lahir, bintang, zodiak, atau apapun sebutannya.

Apakah Ramalan Zodiak Adalah Benar?

Mungkin sebagian dari kita percaya akan ramalan zodiak adalah benar, akan tetapi terlepas dari itu muncul juga beberapa pertanyaan menarik seperti:

“Apakah dengan mengetahui zodiak seseorang ataupun diri kita sendiri lantas akan menyelesaikan masalah kita?”

“Apakah kita langsung terbebas dari tanggung jawab ketika kita mengetahui watak atau zodiak diri kita sendiri ataupun orang lain?”

“Atau apakah kita  percaya akan ramalan zodiak, hanya agar diri kita ingin dimengerti oleh orang lain?”

Sungguh, betapa menyedihkannya jika orang-orang berpikir seperti:

“Aku adalah seorang pemarah karena aku adalah Taurus, oleh karena itu kalian (orang lain) harus memaklumiku dan memperlakukanku secara khusus

Well …

Ditambah lagi, Astrologi dapat diuji dengan kehidupan orang kembar yang lahir pada hari yang sama dengan selang beberapa menit. Dimana dibanyak kasus, dua orang kembar identik memiliki perbedaan nasib yang signifikan.

Bahkan seorang Carl Sagan – salah satu astronom paling berpengaruh di Amerika Serikat, dalam bukunya berjudul “Cosmos”, juga mengatakan bahwa Astrologi dan doktrin-doktrin lain yang terkait adalah sebuah omong kosong.

Selain itu, para ahli Astrologi bahkan juga tidak sepakat arti suatu horoskop. Dalam pengujian cermat, mereka tidak dapat meramal karakter dan masa depan orang, dan Astrologi selalu menyajikan sebuah ketidakkonsistenan dalam berbagai hal.

Faktor Penentu Karakter Dan Watak Seseorang

Jika ramalan zodiak tidak masuk akal dan kurang logis sebagai penentu karakter dan watak seseorang, terdapat satu faktor lain yang cukup logis untuk dibahas yang kemungkinan besar akan menentukan watak, karakter, ataupun sikap seseorang, yakni faktor biologis.

Mungkin kamu pernah berkunjung ke rumah seorang teman dan bertemu dengan orang tua mereka, kemudian kamu menyadari betapa mirip perawakan orang tua mereka dengan temanmu. Bisa dari bentuk wajah, sifat, karakter, dan lain sebagainya.

Hal tersebut sangat dimungkinkan karena dari segi biologis, karakter, bentuk wajah, dan sifat seorang anak bisa menurun dari orang tuanya karena proses pewarisan genetik. Atau secara garis besar, jika terdapat orang tua yang memiliki karakter pemarah, maka kemungkinan besar anak mereka juga akan memiliki karakter pemarah yang serupa.

Namun, jika kamu dihadapkan dengan seorang teman yang memiliki watak pemarah karena orang tuanya juga merupakan orang yang mudah marah, apakah lantas akan menyelesaikan masalah-masalah yang dia timbulkan? Atau apakah ia lantas dibenarkan terhadap apa yang telah perbuat lalu bebas dari tanggung jawab? Jawabannya adalah tidak

Tidak peduli apa zodiak kita, rasi bintang kita, siapa orang tua kita, dan bagaimanapun lingkungan kita, tidak akan mengubah fakta bahwa masalah-masalah kita tidak akan pernah selesai dengan percaya ataupun dengan menyalahkan itu semua.

Secara kasat mata, faktor biologis juga lebih relevan serta logis dalam hal penentu karakter ataupun sifat dari seseorang melebihi faktor zodiak ataupun bintang.

Namun terlepas dari apapun faktornya kita harus tetap bertanggung jawab mengenai bagaimana kita bersikap, merespon, ataupun bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri.

Sama halnya ketika teman-teman kita adalah orang yang brengsek, tidak lantas membenarkan kita bersikap ataupun menjadi orang yang brengsek juga.

Ditambah lagi, menyalahkan berbagai hal diluar diri kita dapat dikatakan merupakan bentuk lain dari melarikan diri dari tanggung jawab.

Ramalan zodiak dan efek plasebo

Mungkin berbagai hal yang dikatakan oleh ramalan zodiak terkesan “benar” dalam benak banyak orang, tapi nyatanya kalimat-kalimat “ramalan” tersebut bersifat umum dapat berlaku untuk siapa saja.

Dan karena banyak orang percaya akan ramalan zodiak, kepercayaan tersebut dapat menjadi sebuah plasebo efek/nosebo efek, dimana berbagai hal dapat menjadi sebuah kebenaran jika kita mempercayainya, sering juga disebut sebagai self-fulfilling propechy, atau ramalan yang mewujudkan dirinya sendiri.

illustrasi ramalan dan pengertian zodiak

Jika Astronomi merupakan ilmu sains yang dapat diuji serta memiliki validitas, maka Astrologi merupakan pseudosains – dimana pseudosains sendiri merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang “terlihat” ilmiah, namun tidak memenuhi persyaratan metode ilmiah yang dapat diuji.

Atau dengan kata lain, pseudosains adalah ilmu palsu yang tidak memiliki validitas, tidak rasional, tidak berdasar, bahkan cenderung bersifat dogmatis.

Jika sebelumnya kamu masih bingung mengenai perbedaan antara Astrologi dengan Astronomi, saya rasa saat ini kamu sudah dapat melihat perbedaannya dengan cukup jelas.

Kesimpulan

Nasib setiap orang sejatinya tidak ditentukan oleh zodiak, bintang, ataupun ramalan-ramalan yang lain. 

Alih-alih ditentukan oleh ramalan zodiak, sejatinya nasib setiap orang lebih ditentukan dari apa yang dikerjakan, dilakukan, serta dari sebuah kebiasaan.

So… Jangan sampai melakukan segala sesuatu hanya berdasarkan kalimat-kalimat Astrologi.

Dan bagi kamu yang percaya, ataupun memiliki teman yang percaya dengan ramalan zodiak, lalu menjadikan hal tersebut sebagai acuan, alasan, ataupun pembelaan atas berbagai hal, ada 3 kata yang cocok untuk mendeskripsikannya.

Kesian. Kesian. Kesian.

Regards,

Aquarius

Referensi

  • Harari, Yuval Noah. Sapiens: A Brief History of Humankind. Harper, 2015.
  • Sagan, Carl. Cosmos. Random House, 1980.
Share this post

© 2024 | BY SLASHROSE.ID